Langsung ke konten utama

Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif berbasis Android dalam Pembelajaran Kimia berbasis IT

TUGAS INDIVIDU
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
“MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID DALAM PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS IT”

Disusun Oleh :
Panji Sang Putra
(ACC 115 001)

Dosen Pengampu :
Nopriawan Berkat Asi, S.Si, M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018






Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif berbasis Android dalam Pembelajaran Kimia berbasis IT

            Dalam era globalisasi dan maraknya perkembangan zaman yang semakin pesat ini, banyak teknologi-teknologi baru yang bermunculan. Dimana kita ketahui bahwa teknologi-teknologi tersebut dapat mempermudah kita dalam melakukan suatu perkerjaan. Salah satu teknologi cangih yang sering kita gunakan adalah Handphone pintar atau hanphone yang bersistem operasi android.
            Dewasa ini banyak orang yang menggunakan handphone bersistem android, karena kecangihannya. Bukan hanya orang dewasa, sekarang banyak anak-anak kaum remaja terutama pelajar  yang mempunyai hp android. Dimana bagi mereka hp android tersebut selain digunakan sebagai alat komunikasi, digunakan juga untuk update di medsos, internetan, mencari tugas, bermain game dan banyak lagi kegunaannya. Dari beberapa kegunaan tersebut, dominan banyak para pelajar yang menggunakan hp android untuk bermain game dari pada memanfaatkannya untuk pembelajaran. Misalnya game yang lagi rame dimainkan saat ini yaitu game online mobile legend. Sebenarnya tidak buruk bermain game bila sekedar untuk refressing dan dimainkan dengan wajar serta tidak mengganggu waktu belajar. Tapi bila game tersebut dimainkan tanpa kenal waktu, pastinya dapat mengganggu. Mayoritas dari remaja atau peserta didik sekarang lebih menyukai bermain handphone dibandingkan dengan meluangkan waktu untuk membaca buku dan belajar. Oleh karena itu perlu suatu tindakan untuk menyikapi hal ini.
            Akan tetapi penggunaan hanphone dengan sistem operasi android sekarang masih sebatas untuk hiburan dan berkomunikasi semata. Padahal handphone dengan sistem operasi android selain digunakan sebagai alat komunikasi, juga bisa dijadikan sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, teknologi tidak hanya digunakan pada bidang-bidang lain saja, dalam bidang pendidikan teknologi juga dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran, yaitu digunakan sebagai media pembelajaran. Dalam pembelajaran banyak juga media pembelajaran yang menggunakan bantuan teknologi contohnya LCD Projector, Laptop, PPT, Video, multimedia interaktif dan lain-lain. Semua media pembelajaran ini digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Dimana dengan bantuan media pembelajaran ini, maka proses pembelajaran menjadi lebih mudah.
Kurikulum yang digunakan saat ini menuntut peserta didik untuk menemukan informasi secara mandiri berdasarkan hasil interaksi dengan lingkungan baik lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Menurut Daryanto, konsep lingkungan meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan peserta didik dalam belajar. Guru mempunyai peran sebagai fasilitator, mediator dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Selain itu tugas pokok guru yaitu melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (Daryanto. Media Pembelajaran. (Yogyakarta: Gava Media, 2010) h. 5.)
Penggunaan buku pelajaran di sekolah sudah menjadi hal yang biasa, bahkan di zaman sekarang ini buku teks sudah banyak di perpustakaan sekolah. Buku pelajaran sering kali menjadi masalah bagi kebanyakan peserta didik, terutama bagi peserta didik yang tidak mempunyai kegemaran membaca. Ditambah lagi membaca membutuhkan waktu, tenaga maupun biaya. Mayoritas dari remaja atau peserta didik sekarang lebih menyukai bermain handphone dibandingkan dengan meluangkan waktu untuk membaca buku, apalagi dengan buku yang menggunakan bahasa terlalu tinggi yang sulit dipahami. Dari awalnya, telepon hanya digunakan untuk menelepon dan berkirim pesan, sekarang berkembang menjadi telepon pintar atau smartphone yang memiliki banyak fitur sehingga smartphone menjadi kebutuhan penting dan salah satu prioritas khususnya di kalangan remaja. Hal tersebut didukung oleh penelitian Resti bahwa bagi remaja yang menyenangi teknologi, smartphone sudah menjadi perwujudan dari gaya hidup masyarakat di era globalisasi terbukti dari sebuah hasil survei yang mengatakan segmen remaja masih menjadi basis kuat perangkat pintar (smartphone).( Resti, Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Jom FISIP Vol. 2. No 1 (Riau : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 2015) h.1.)
            Bila ditinjau dari proses pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru disekolah saat ini, banyak guru hanya mengajar seadanya saja dan tidak mengembangkan cara mengajarnya. Banyak guru hanya mengajar dengan model pembelajaran yang ia anggap mudah dilaksanakan dan menggunakan media pembelajaran yang biasa seperti LCD, PPT, tanpa mengembangkan cara mengajar yang baru. Atau bahkan ada guru yang hanya mengajar dengan ceramah didepan kelas lalu memberi tugas pada siswa. Cara-cara mengajar yang seperti ini terlihat sangat monoton dan membuat siswa cepat bosan, sehingga minat siswa untuk belajar menjadi kurang. Maka dari itu, dalam perkembangan zaman yang serba menggunakan teknologi cangih ini, guru-guru dituntut untuk kreatif dan terampil dalam memanfaatkan serta mengembangkan media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar.
            Di sekolah, banyak siswa yang menggangap bahwa pelajaran kimia adalah pelajaran yang sulit dan ada juga siswa yang takut dengan guru kimianya. Karena anggapan ini, banyak siswa yang takut belajar kimia dan minat siswa untuk belajar kimia menjadi sangat kurang. Dalam kasus ini, disinilah diperlukan peran guru untuk memberikan pengertian kepada siswa bahwa sebenarnya pelajaran kimia itu bukanlah pelajaran yang sulit tapi pelajaran kimia adalah pelajaran yang asik dan menyenangkan. Untuk membuat pembelajaran kimia menjadi asik dan menyenangkan guru dapat memanfaatkan media pembelajaran, terutama media pembelajaran multimedia interaktif, karena multimedia interaktif bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik. Dalam pelajaran kimia banyak materi kimia yang dapat didukung dengan media pembelajaran multimedia interaktif, karena dalam kimia banyak konsep-konsep yang abstrak, misalnya pada materi atom, molekul dan lain-lain, sehingga perlu suatu model untuk menjelaskan konsepnya. Oleh karena itu diperlukan suatu media pembelajaran untuk mengambarkan konsep tersebut agar siswa dapat melihat secara langsung bagaimana konsep yang dipelajarinya.
1.      Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Penelitian dan Pengembangan merupakan sebuah penelitian mengenai proses mengembangkan produk yang akan dikembangkan sehingga dapat menghasilkan produk tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dan dapat diujicobakan pada peserta didik untuk mengetahui respon peserta terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan. Dalam penelitian dan pengembangan produk yang akan dikembangkan berupa Multimedia Interaktif Berbasis Android pada materi Reaksi Redoks.( Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. (Bandung : Alfabeta, 2009) h. 407.)


2.      Pengertian Meltimedia Interaktif
Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Sedangkan multimedia interaktif merupakan multimedia yang memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon peserta didik terhadap materi.( M. Suyanto. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. (Yogyakarta: Andi, 2003). h. 21.)
Secara umum multimedia diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video. Berbagai macam media tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan kerja yang akan menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi. Artinya, informasi bahkan tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.( Budi Sutedjo dharma oetomo. Perencanaan & Pembangunan Sistem, Informasi. (Andi Yogyakarta, 2002) h. 109.)
Sedangkan menurut Vaughan “multimedia is any combination of text, art, sound, animation, and video delivered to you by computer or other electronic or digitally manipulated means”  artinya multimedia adalah kombinasi dari teks, seni, suara, animasi, dan video yang dikirim kepada Anda oleh komputer atau sarana elektronik atau digital dimanipulasi lain.(Vaughan, Tay. Multimedia : Making It Work,Sixth Edition, McGraw-Hill Technology Education, 2004 ) h. 1.)

3.      Karakteristik Multimedia Pembelajaran
Adapun karakteristik multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
b.Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
c.Bersifat mandiri, hal ini berarti bahwa multimedia memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
(Daryanto. Media Pembelajaran. (Yogyakarta : Gava Media, 2010) h. 53.)

4.      Komponen Multimedia
Ariesto H. Sutopo menyebutkan bahwa multimedia terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a. Teks
Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis multimedia. Teks biasanya merupakan komponen terbanyak yang terdapat dalam suatu multimedia.

b. Image
Secara umum, image atau grafik berarti gambar diam seperti foto dan gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual sehingga gambar merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi.

c. Animasi
Animasi adalah pembentukan gerakan dari berbagai media atau objek yang divariasikan dengan gerakan transisi, efek-efek, juga suara yang selaras dengan gerakan animasi tersebut atau animasi merupakan penayangan frame-frame gambar secara cepat untuk menghasilkan kesan gerakan.

d. Audio
Audio atau suara merupakan cara lain untuk lebih memperjelas pengertian suatu informasi. Contohnya, narasi merupakan kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan suara efek (sound effect). Salah satu bentuk bunyi yang bisa digunakan dalam produksi multimedia adalah waveform Audio yang merupakan format file audio yang berbentuk digital.

e. Video
Video merupakan elemen multimedia paling kompleks karena penyampaian informasi yang lebih komunikatif dibandingkan gambar biasa. Walaupun terdiri dari elemen-elemen yang sama seperti grafik, suara dan teks, namun bentuk video berbeda dengan animasi. Perbedaan terletak pada penyajiannya. Dalam video, informasi disajikan dalam kesatuan utuh dari komponen yang dimodifikasi sehingga terlihat saling mendukung penggambaran yang seakan terlihat hidup.

f. Interactive Link
Sebagian dari multimedia bersifat interaktif, dimana pengguna dapat menekan mouse atau objek pada screen seperti button atau teks dan menyebabkan program melakukan perintah tertentu. Interactive link dengan informasi yang dihubungkannya sering kali dihubungkan secara keseluruhan sebagai hypermedia. (Ariesto Hadi Sutopo.Multimedia Interaktif dan Flash.(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003 h. 8.)

            Berangkat dari apa yang telah dijelaskan diatas, penulis tertarik untuk mengembangkan suatu media pembelajaran berupa multimedia interaktif berbasis android sebagai penunjang dalam proses pembelajaran kimia. Multimedia interaktif yang ingin penulis kembangkan disini, dirancang dengan menggunakan software komputer atau aplikasi Adobe Flash. Dimana multimedia interaktif ini nanti akan digunakan sebagai alat untuk mengajar. Prosesnya siswa akan diberikan aplikasi android multimedia interaktif agar di instal di hp android masing-masing. Setelah itu siswa akan belajar melalui aplikasi tersebut dan guru akan menuntun siswa dalam proses pembelajaran, menggunakan aplikasi tersebut.
Berikut adalah  salah satu media pembelajaran interaktif berbasis android pada materi reaksi redoks, yang telah penulis buat
  
  
               
  
   
      
   
   

                
            Dari pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis android ini, penulis berharap agar media pembelajaran yang dikembangkan dapat mendukung pembelajaran dengan baik dan membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif serta membangkitkan minat siswa untuk belajar, terutama pada pelajaran kimia dan dapat digunakan oleh semua kalangan terutama bagi peserta didik kapan pun dan dimana pun artinya tidak terbatas waktu dan ruang sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. Penulis juga berharap agar para pembaca dapat tau bahwa hp android selain digunakan sebagai alat komunikasi, juga dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dan semuanya tergantung pada keinginan guru untuk mengembangkannya. Guru harus mampu menjadi tenaga pedidik yang profesional, tentuya dengan terus mengembangkan diri dan evaluasi diri.
            Demikian artikel singkat ini, semoga apa yang penulis tulis dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat menginspirasi pembaca, terutama guru-guru sebagai tenaga pendidik profesional. akhir kata penulis ucapakan terima kasih.

Salam Guru Kreatif !!!









Daftar Rujukan :
Ariesto Hadi Sutopo.Multimedia Interaktif dan Flash.(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003 h. 8.
Budi Sutedjo dharma oetomo. Perencanaan & Pembangunan Sistem, Informasi. (Andi Yogyakarta, 2002) h. 109.
Daryanto. Media Pembelajaran. (Yogyakarta: Gava Media, 2010) h. 5.
Daryanto. Media Pembelajaran. (Yogyakarta : Gava Media, 2010) h. 53.
M. Suyanto. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. (Yogyakarta: Andi, 2003). h. 21.
Resti, Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Jom FISIP Vol. 2. No 1 (Riau : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 2015) h.1.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. (Bandung : Alfabeta, 2009) h. 407.
Vaughan, Tay. Multimedia : Making It Work,Sixth Edition, McGraw-Hill Technology Education, 2004 ) h. 1.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

UTS Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Kimia

UJIAN TENGAH SEMESTER KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN KIMIA “ARTIKEL PENILAIAN HASIL BELAJAR KIMIA” Oleh : Panji Sang Putra (ACC 115 001) Dosen Pengampu : Nopriawan Berkat Asi, S.Si, M.Pd P ROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKA   RAYA 2018 UTS KAPITA SELEKTA Artikel Tentang Penilaian Hasil Belajar Kimia Dewasa ini banyak guru kimia yang masih kurang memperhatikan penilaian terhadap hasil belajar siswanya. Kebanyakan  Guru hanya ingin mengambil mudahnya saja, yaitu guru hanya memberikan penilaian dengan memberikan soal kepada siswa tanpa mengetahui apakah penilaian tersebut sudah sesuai dengan aspek hasil belajar? Apakah penilaian yang dilakukan atau instrumen sudah mengukur apa yang hendak diukur? Apakah standar sudah sama dengan kemampuan siswa? Guru masih belum memahami betul tentang beberapa hal y...

UTS KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN KIMIA

UJIAN TENGAH SEMESTER KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN KIMIA “ARTIKEL PENILAIAN HASIL BELAJAR KIMIA” Oleh : Panji Sang Putra (ACC 115 001) Dosen Pengampu : Nopriawan Berkat Asi, S.Si, M.Pd P ROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKA   RAYA 2018 UTS KAPITA SELEKTA Artikel Tentang Penilaian Hasil Belajar Kimia Dewasa ini banyak guru kimia yang masih kurang memperhatikan penilaian terhadap hasil belajar siswanya. Kebanyakan  Guru hanya ingin mengambil mudahnya saja, yaitu guru hanya memberikan penilaian dengan memberikan soal kepada siswa tanpa mengetahui apakah penilaian tersebut sudah sesuai dengan aspek hasil belajar? Apakah penilaian yang dilakukan atau instrumen sudah mengukur apa yang hendak diukur? Apakah standar sudah sama dengan kemampuan siswa? Guru masih belum memahami betul tentang beberapa hal y...